Polusi udara merupakan masalah serius yang dihadapi oleh berbagai kota besar di seluruh dunia, termasuk Jakarta. Kualitas udara yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan. Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) telah mengidentifikasi beberapa faktor penyebab polusi udara di Jakarta, dengan sektor transportasi menjadi penyumbang terbesar.
Menurut Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin memaparkan polusi udara di Jakarta memiliki dua sumber utama. Pertama, polusi udara terbentuk akibat hasil dari proses pembakaran yang tidak sempurna, dan kedua, akibat debu. Namun, data dari Vital Statistics DKI Jakarta mengungkapkan bahwa ada sembilan sumber emisi polusi udara yang signifikan di Jakarta.
Sektor Transportasi sebagai Penyumbang Terbesar Polusi Udara Jakarta
Dari sembilan sumber emisi tersebut, tiga teratas yang menjadi penyumbang terbesar polusi udara adalah sektor transportasi, sektor industri, dan pembangkit listrik. Rachmat Kaimuddin menjelaskan bahwa sektor transportasi menjadi penyumbang utama polusi udara di Jakarta. Data Vital Statistic Jakarta menunjukkan bahwa lebih dari 67% kontribusi polutan PM 2,5, yang merupakan polutan paling berbahaya, berasal dari sektor transportasi. Jumlah kendaraan bermotor yang mencapai lebih dari 20 juta di Jakarta menjadi faktor utama yang mendorong sektor ini menjadi penyumbang terbesar polusi udara.
Dari data yang ada, terdapat lima polutan berbahaya yang umumnya ditemukan di udara Jakarta, yaitu SO2, NOX, CO, PM 10, dan PM 2,5. Polutan PM 2,5 dianggap paling berbahaya karena ukurannya yang sangat kecil, memungkinkannya untuk masuk ke dalam paru-paru manusia dan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan serius.
Polusi udara di Jakarta memiliki dampak yang merugikan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Polutan berbahaya yang dihasilkan oleh sektor transportasi, industri, dan pembangkit listrik dapat menyebabkan masalah pernapasan, penyakit jantung, dan bahkan kematian pada tingkat yang lebih parah. Selain itu, lingkungan juga terpengaruh oleh polusi udara, mengancam keberlanjutan ekosistem. Penyebab polusi udara di Jakarta telah diidentifikasi dengan jelas dan ternyata sektor transportasi memainkan peran terbesar dalam kontribusi polusi udara di kota ini.
Diperlukan tindakan segera untuk mengurangi dampak negatif dari polusi udara ini. Langkah-langkah berkelanjutan, seperti mempromosikan transportasi umum yang ramah lingkungan dan mengadopsi teknologi bersih di sektor industri, sangat penting untuk menjaga kualitas udara yang lebih baik bagi penduduk Jakarta dan lingkungan secara keseluruhan.