Pemerintah Indonesia menetapkan target ambisius untuk mencapai produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bopd) dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (bscfd) pada tahun 2030. Untuk mewujudkan target tersebut, berbagai langkah strategis telah direncanakan, termasuk mendorong peningkatan investasi di sektor hulu migas.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan bahwa target investasi hulu migas pada tahun 2024 sebesar USD 16,1 miliar atau setara Rp242 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 17% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai USD 13,7 miliar atau Rp206 triliun. Peningkatan investasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan produksi migas dan mempercepat pencapaian target nasional.
Dalam upaya tersebut, SKK Migas juga menargetkan pengeboran sumur pengembangan secara masif. Pada tahun 2024, sebanyak 932 sumur dijadwalkan untuk dibor, meningkat tajam sebesar 388% dari realisasi tahun 2020 yang hanya mencapai 240 sumur.
Langkah itu merupakan bagian dari strategi jangka panjang meningkatkan produksi minyak yang mencakup 141 proyek migas dengan total investasi mencapai USD 36,25 miliar atau setara Rp543 triliun yang direncanakan hingga tahun 2029.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menegaskan pentingnya rantai pasok yang efektif dan efisien dalam mendukung keberhasilan industri hulu migas. Transformasi digital dan adopsi teknologi modern menjadi kunci dalam meningkatkan transparansi dan efisiensi proses rantai pasok.
Misalnya, penggunaan kecerdasan buatan dapat mempercepat distribusi dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Selain itu, Arifin juga menekankan pentingnya pengembangan kapasitas nasional untuk memperkuat ketahanan rantai pasok. Dengan memperkuat industri pendukung dalam negeri, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor dan mempercepat ketersediaan barang dan jasa yang diperlukan dalam sektor migas.
Kolaborasi antara pemerintah, kontraktor, dan pelaku industri juga menjadi fokus utama dalam menciptakan ekosistem rantai pasok yang solid. Kemitraan yang kuat diharapkan dapat menghadirkan solusi inovatif melalui riset dan pengembangan bersama, yang akan membantu Indonesia tetap relevan dan kompetitif di pasar global.
Dengan upaya yang terkoordinasi dan didukung oleh investasi yang signifikan, pemerintah optimistis bahwa target produksi minyak dan gas yang telah ditetapkan dapat tercapai, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan ketahanan energi jangka panjang.
Demikian informasi seputar upaya peningkatan produksi minyak di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Touristcompany.Org.