Produsen herbal ternama, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) memperluas cakupan bisnisnya dengan membangun pabrik suplemen di Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah. Investasi sebesar Rp15 miliar ini mencerminkan ambisi perusahaan untuk mengembangkan lini produk berbasis kesehatan.
Komisaris Utama Brigit Biofarmaka Teknologi, Machmud Lutfi Huzain menyatakan bahwa pembangunan pabrik ini dijadwalkan rampung pada 2025, dengan target operasional pada 2026.
“Kami sedang berproses untuk membuat pabrik suplemen. Setelah sebelumnya fokus pada produk jamu, kami kini juga memasuki pasar vitamin,” ujar Machmud di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1).
Pabrik baru ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan bisnis Brigit. Selain memperluas layanan maklon, perusahaan juga memperkuat posisinya di industri kesehatan dan kecantikan.
Langkah ekspansi itu didukung oleh keberhasilan Brigit mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan melepas 170 juta lembar saham setara 28,33% modal disetor penuh, Brigit meraih dana publik sebesar Rp59,5 miliar.
Direktur Utama Brigit Biofarmaka Teknologi, Is Heriyanto mengungkapkan bahwa dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku, peningkatan kapasitas produksi, dan pengembangan pemasaran.
“Kinerja kami terus tumbuh signifikan, dengan penjualan yang mencapai Rp100 miliar pada 2024 dan laba bersih lebih dari Rp30 miliar,” jelasnya.
Brigit juga dikenal sebagai perusahaan yang konsisten membagikan dividen kepada pemegang saham. Dalam lima tahun terakhir, total dividen mencapai Rp40 miliar, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan para investornya.
Dengan strategi ini, Brigit Biofarmaka Teknologi memperlihatkan langkah maju sebagai pemain utama di industri kesehatan, sekaligus mempertegas posisinya di pasar suplemen dan vitamin.
Demikian informasi seputar perkembangan bisnis Brigit Biofarmaka Teknologi. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Touristcompany.Org.