Nissan yang merupakan produsen otomotif asal Jepang, berencana menggelontorkan dana sebesar US$1,4 miliar untuk membangun dua mobil listrik di pabriknya yang berada Inggris. Keputusan besar ini didorong oleh dukungan penuh Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak yang berupaya menarik investasi asing ke negaranya.

Versi listrik dari model Qashqai dan Juke akan diproduksi di pabrik Nissan yang berlokasi di Sunderland, timur laut Inggris. Selain kendaraan listrik, proyek ini juga melibatkan pembangunan pabrik baterai ketiga dan infrastruktur yang didukung oleh mitra pembiayaan.

Perdana Menteri Rishi Sunak memberikan keterangan soal mobil listrik, “Menjadikan Inggris tempat terbaik untuk melakukan bisnis adalah inti dari rencana ekonomi kami.” Pernyataan ini mencerminkan komitmen pemerintah Inggris dalam mendukung proyek-proyek investasi yang dapat meningkatkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Meskipun Nissan tidak memberikan detail tentang nilai subsidi atau jaminan yang diberikan oleh pemerintah Inggris, Wakil Presiden Senior Manufaktur dan Rantai Pasokan Nissan, Alan Johnson, menyatakan bahwa dukungan pemerintah selalu penting, dan diskusi masih berlangsung.

Sementara itu, di Indonesia, pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), termasuk mobil listrik menjadi bagian dari upaya transisi energi. Rachmat Kaimuddin dari Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi menggarisbawahi pentingnya sektor otomotif, terutama karena Indonesia memiliki pasar otomotif terbesar di ASEAN.

Rachmat juga mencatat bahwa saingan terbesar Indonesia di pasar kendaraan listrik regional adalah Thailand, yang telah mencapai pangsa pasar kendaraan listrik sebesar 8 persen pada tahun 2023. Dalam konteks ini, Indonesia diingatkan untuk mengantisipasi tren global menuju kendaraan listrik agar tidak tertinggal dalam industri ini, dengan fokus pada upaya memproduksi kendaraan listrik secara mandiri dan berdaya saing.

Demikian informasi seputar Nissan yang berinvestasi mobil listrik di Inggris. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Touristcompany.org.

Related Post