Harga beras yang melambung tak terkendali tengah menjadi perhatian khusus pemerintah. Presiden Jokowi (Joko Widodo) meminta operasi pasar beras ditingkatkan oleh Perum Bulog, guna menjaga harga dari bahan pangan beras agar tidak terlalu tinggi. Harga eceran tertinggi (HET) beras saat ini ditetapkan pada angka Rp 9.450/kg.
Menurut Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, stok beras saat ini sekitar 320.000 ton dan stok Pasar Induk Beras Cipinang sekitar 14.000 ton. Ia menegaskan bahwa operasi pasar akan terus digenjot dan Satgas Pangan akan melakukan pengawasan terkait harga beras di pasaran.
Harga Beras Masih Tinggi, Pemerintah Berupaya Menekan dengan Impor dan Operasi Pasar
Pada akhir Februari hingga April, akan ada panen raya padi yang ditargetkan dapat mencapai produksi beras 2,5 juta ton. Stok beras saat ini di Pasar Induk Cipinang hanya sekitar 13.000 ton, yang hanya cukup untuk 5 hari saja. Idealnya stok beras di sana adalah 35.000 ton sampai 45.000 ton.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan bahwa ketersediaan barang belum memasuki masa panen raya, sehingga harganya sulit turun. Operasi pasar yang dilakukan saat ini hanya bersifat menekan kenaikan harga beras agar tidak semakin tinggi.
Bulog akan terus melakukan operasi pasar dan menambah pasokan beras sambil menunggu panen raya. Dengan adanya penggelontoran secara masif, diharapkan harga dari beras dapat menurun atau setidaknya tidak mengalami kenaikan yang terlalu tinggi. Pemerintah terus berupaya untuk memastikan bahwa harga beras stabil dan terjangkau bagi masyarakat.