Aplikasi TEMU asal China tengah menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Menteri Koperasi UKM, Teten Masduki menyebutkan bahwa TEMU telah mengajukan izin usaha di Indonesia melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Langkah itu menandai kehadiran resmi TEMU di pasar Indonesia, yang berpotensi memberikan dampak signifikan pada perekonomian nasional, khususnya bagi pelaku UMKM di Indonesia.
Teten menyampaikan bahwa aplikasi TEMU dapat mengancam keberlangsungan UMKM karena model bisnisnya yang memungkinkan produsen menjual langsung ke konsumen tanpa melalui rantai distribusi tradisional. Dengan harga yang lebih murah karena langsung dari pabrik, produk yang dijual di TEMU diprediksi sulit ditandingi oleh barang-barang lokal yang diproduksi oleh UMKM.
“Aplikasi ini menawarkan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan produk yang dihasilkan oleh UMKM kita. Hal ini jelas akan menimbulkan persaingan tidak seimbang, bahkan lebih besar dari yang pernah dilakukan oleh Amazon,” ujar Teten.
Dalam kurun waktu dua tahun sejak diluncurkan, aplikasi TEMU telah mengejar ketertinggalannya dari Amazon, yang telah mendominasi pasar global selama puluhan tahun. Pertumbuhan TEMU yang pesat ini membuat pemerintah merasa perlu mengeluarkan kebijakan yang lebih tegas terhadap aplikasi e-commerce dari luar negeri, demi melindungi sektor UMKM domestik.
Teten memperingatkan bahwa jika tidak diantisipasi dengan baik, kehadiran TEMU dapat menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran. Produk-produk consumer goods lokal, yang diproduksi oleh UMKM dan industri manufaktur Indonesia, akan sulit bersaing dengan harga murah yang ditawarkan aplikasi TEMU, mengakibatkan banyak usaha kecil dan menengah gulung tikar.
Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk melindungi pasar dalam negeri dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat dominasi aplikasi e-commerce asing seperti TEMU. Kebijakan perdagangan elektronik yang lebih ketat dan kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini.
Demikian informasi seputar ancaman aplikasi TEMU jika masuk ke Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Touristcompany.Org.