Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Arifin Tasrif mengusulkan anggaran subsidi listrik yang signifikan untuk tahun 2025 dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI pada Rabu (19/6). Usulan tersebut mencapai kisaran Rp83,02 triliun hingga Rp88,36 triliun, bergantung pada asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan kurs dolar yang diestimasi dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2025.

Menurut Arifin, subsidi ini bertujuan untuk memastikan bahwa bantuan listrik tepat sasaran, terutama bagi rumah tangga miskin dan rentan. “Subsidi listrik harus tepat sasaran dan diberikan kepada golongan berhak,” ungkapnya.

Pada tahun 2024, pemerintah telah menetapkan anggaran subsidi listrik sebesar Rp73,24 triliun, yang mengalami peningkatan dari realisasi pada tahun sebelumnya sebesar Rp69,85 triliun. Dalam kuartal pertama tahun 2024, realisasi subsidi listrik telah mencapai Rp11,4 triliun, setara dengan 15,0 persen dari total anggaran tahun ini.

Arifin menjelaskan bahwa usulan anggaran subsidi listrik untuk 2025 ini mengantisipasi potensi fluktuasi harga minyak mentah dan nilai tukar dolar, sebagai faktor utama dalam perhitungan anggaran tersebut. “Asumsi tidak ada penyesuaian tarif listrik untuk golongan pelanggan subsidi juga menjadi pertimbangan dalam perencanaan anggaran ini,” tambahnya.

Pemerintah terus berkomitmen untuk memastikan bahwa subsidi listrik tidak hanya mendukung stabilitas harga energi, tetapi juga berkontribusi pada perlindungan sosial bagi golongan yang membutuhkan. Diskusi lebih lanjut akan terus dilakukan antara pemerintah dan DPR untuk menyempurnakan rancangan anggaran ini sebelum disahkan menjadi bagian dari Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025.

Demikian informasi seputar anggaran subsidi listrik 2025. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Touristcompany.Org.

Related Post