Pembangunan PLTA Kayan dan Kawasan Industri di Tanah Kuning akan mampu serap ratusan ribu tenaga kerja.
Pemerintah berupaya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Proyek ini digadang-gadang bakal menjadi pembangkit listrik tenaga hidro terbesar di Indonesia bahkan ASEAN.
Proyek tersebut akan didirkan di atas tanah seluas 12.000 hektare dengan kapasitas total 9.000 megawatt (MW). Untuk konstruksinya sendiri akan dibagi dalam lima tahap.
Setiap bendungan akan dibangun dengan kapasitas yang berbeda. Bendungan pertama ditargetkan memiliki kapasitas 900 MW, bendungan kedua berdaya 1.200 MW, bendungan ketiga dan keempat memiliki kapasitas 1.800 MW dan bendungan kelima memiliki daya paling besar hingga 3.200 MW.
Dampak positif dari Pembangunan PLTA Kayan
Sebagai informasi, pembangunan PLTA Kayan 1-5 diperkirakan akan rampung dalam 25 tahun kedepan. Untuk setiap bendungannya ditargetkan selesai dalam waktu 5 tahun.
Lantas apa saja manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat Kaltara dari pembangunan PLTA Kayan?
- Menyerap ratusan ribu tenaga kerja
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengatakan pembangunan PLTA di Sungai Kayan serta pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning akan membutuhkan tenaga kerja yang banyak hingga puluhan bahkan ratusan ribu.
“Utamanya tenaga kerja di bidang konstruksi, sehingga peluang atau kesempatan kerja di bidang ini sangat banyak,” ungkap Irianto dalam acara penyerahan Kartu Tenaga Konstruksi Bersertifikasi di Universitas Borneo, Tarakan, Selasa (3/9/2019) seperti dikutip dari Tribunnews.com.
- Dongkrak perekonomian di Kalimantan
Salah satu tujuan dari pembangunan PLTA Kayan adalah menyuplai kebutuhan listrik di Kawasan Industri di Tanah Kuning. Aliran listrik yang disalurkan oleh PLTA Kayan akan mampu menggerakkan roda perekonomian di kawasan tersebut. Khususnya industri alumunium yang akan di bangun di KIPI.
- Penuhi Kebutuhan Listrik di Kalimantan termasuk ibu kota baru
PT Kayan Hidro Energi (KHE) selaku investor pembanunan PLTA Kayan menyatakan, sebanyak 30 persen listrik yang diproduksi oleh PLTA Kayan akan disalurkan ke masyarakat Kalimantan termasuk juga ibu kota baru negara Indonesia.
Adapun 70 persen sisanya akan dialihkan untuk melistriki Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional.
“Saat ini listrik di Kalimantan ada yang impor dari Malaysia. Nantinya setelah PLTA Kayan ini jadi, nggak impor lagi, malah bisa ekspor listrik,” kata Direktur Operasional PT KHE Khaerony pada Agustus lalu.