Karnaval Kain Khas Bali, Buleleng Endek Carnaval (BEC) 2018 telah digelar kembali oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng. BEC 2018 resmi dibuka oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di Singaraja (5/8).
Total ada 26 peserta yang terdiri dari pengerajin kain khas Bali endek, designer, sekolah, kecamatan, Organisasi Perangkat Daerah dan Komunitas. Selain itu dalam menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73, diselenggarakan pawai yang menempuh rute dari Jalan Ngurah Rai, Jalan Pramuka, Jalan Ahmad Yani, dan finish di Jalan Dewi Sartika.
Bupati Agus Suradnyana menjelaskan, bahwa BEC merupakan ajang bergengsi antar pengrajin kain khas bali Endek. Endek adalah kain tenun ikat khas Bali. Buleleng sendiri memiliki motif Kain khas bali Endek yang unik dan sakral, sehingga menjadi ciri khas buatan hasil karya tangan orang Buleleng.
“BEC sendiri merupakan rangkaian dari Buleleng Festival (Bulfest), dan merupakan ajang bergengsi antar pengrajin kain khas bali Endek di lingkungan kabupaten Buleleng. BEC sudah dilaksanakan selama 5 kali, dan semakin tahun pesertanya semakin bertambah. Hal itu menandakan bahwa acara BEC semakin populer,” tutur Bupati Agus, Senin (6/8).
BEC tahun ini mengambil tema North Bali Rainbow atau Pelangi Bali Utara. Pengambilan tema pada BEC tahun 2018 ini merupakan analogi dari legenda kuno yang menyebutkan bahwa pelangi adalah selendang para bidadari yang terbentang dari surga ke bumi.
“Dengan warna-warni yang sangat menawan, diharapkan kain khas bali endek buleleng bisa menjadi kebanggaan masyarakat,” lanjut pak Bupati.
Bupati Agus berharap kain khas bali Endek bisa menjadi warisan budaya Indonesia untuk dunia. “Saya yakin, dengan adanya diservikasi dan promosi yang tepat sasaran, maka kain khas bali Endek Buleleng dapat memasuki semua segmen pasar. Ini merupakan tantangan yang harus ditaklukan agar Endek Buleleng mampu bersaing dan menjadi buah tangan wisawatan mancanegara yang datang,” pungkas Agus.